THE FUTURE OF WORLD

Selamat datang !!!
Kami senang anda pasti senang

Jagan Lupa ya

Jika anda puas ajak teman anda untuk masuk ke blog ini



Friday, March 30, 2012

HAARP


H.A.A.R.P






(High Frequency Active Auroral Research Program)




Apa itu HAARP?

HAARP adalah project investigasi yang bertujuan untuk "memahami, menstimulasi,dan mengontrol proses ionospheric yang dapat mengubah kinerja komunikasi dan menggunakan sistem surveilans". Dimulai pada tahun 1992, project ditargetkan selesai dalam 20 tahun kedepan (selesai tahun 2012).

Bagian - bagian HAARP
Siapa yang menggunakan HAARP?







Project ini dikerjakan bersama oleh US Air Force, US Navy Force, dan University of Alaska.



Penjelasan







Dikatakan bahwa proyek ini mirip dengan beberapa pemanas ionospheric yang tersebar di seluruh dunia dan memiliki bagian besar diagnostik instrumen yang memfasilitasi penggunaannya untuk meningkatkan pemahaman ilmiah yg berkenaan dgn ionosfir dinamika.Walaupun ditakutkan akan digunakan sebagai senjata pemusnah massal, ilmuwan yang terlibat dalam aeronomy, ruang sains, atau fisika plasma mengabaikan ketakutan ini sebagai teori yang tak berdasar.


Antena" HAARP di alaska

Ionosphere itu apa ya?







Ionosphere adalah bagian teratas dan terpenting dalam atmosfer bumi kita. Ionosphere sangat penting karena dia menyaring radiasi chaya matahari agar tidak langsung jatuh ke bumi. Ionosphere berperan dalam mengatur kadar kelistrikan dalam atmosfer dan membentuk inti dari tepi magnetosphere. Ionosphere juga memiliki kegunaan lain bagi manusia, yaitu mempengaruhi gelombang penyiaran radio jauh dari tempat² yang ada di Bumi.


Dimanakah HAARP Berada?







HAARP terletak di Alaska, Amerika Serikat. Lebih tepatnya lagi HAARP berada di Gakona, Alaska (latitude:62.39,longitude:145,15) yang terletak di barat Taman Nasional Wrangell-Saint Elias . Dampak lingkungan yang disebabkan HAARP memicu pernyataan izin untuk array hingga 180 antena yang akan didirikan. HAARP telah dibangun sebelumnya di situs instalasi radar yang bernama over-the-horizon.

HAARP dialaska


Apa Sih Fungsi HAARP?







Tujuan dari program ini adalah untuk lebih maju dalam mempelajari properti fisik dan elektrik bumi yang kedepannya dapat digunakan dalam memudahkan komunikasi militer. Tapi selain itu, HAARP juga dapat mengatur cuaca melalui ionosphere, seperti membuat hujan, badai, tsunami, dan masih banyak yang belum diketahui...


HAARP mengubah cuaca


Terus Apa Salahnya?
HAARP itu bekerja dengan memanaskan ionosphere yang ada di langit sehingga dapat memanipulasi keadaan langit disekitarnya. Dengan kelebihan tersebut, HAARP digunakan sebagai kebutuhan militer.



Bahaya HAARP







Dapat Mengatur Cuaca


Kok Bisa? Caranya dengan menentukan satu titik lokasi ionosphere yang akan dipanaskan, lalu tekanan yang berada di atmosfer juga akan naik. Maka tekanan yang terbentuk dikumpulkan di satu titik dan terbentuklah manipulasi jetstream (arus jet). Tapi HAARP belum sempurna dan masih dalam tahap pengetesan (di seluruh dunia). Dicurigakan HAARP sudah dalam tahap beta pada tahun 2004, ini terbukti ketika batasan badai tornado yang terjadi dalam satu tahun dilanggar oleh alam. Jika satu tahun batas maksimal badai hanya terjadi 4 kali, tahun 2004 terjadi sebanyak 6 kali.



Statistik keadaan udara di alaska (2005) setelah HAARP dicurigai








Dapat Melindungi Dari Bahaya Nuklir


Teknologi HAARP dapat mendeteksi benda frekuensi sinyal rendah seperti pesawat dan missile melalui udara, sehingga membuat teknologi lainnya kalah canggih. HARP juga didukung oleh Radar Cakrawala atau Over The Horizon Radar, yaitu radar yang mencakup seluruh dunia karena penghubungnya adalah atmosfer. Tidak dapat diragukan lagi akurasi dari radar HAARP tersebut. Bahkan saat ini lokasi setiap daerah di bumi dapat diketahui dengan jelas, lebih baik dari satelit karena HAARP masih berada di bawah atmosfer.





Mempengaruhi Pikiran Manusia







Dengan mengirimkan EXTREMELY LOW FREQUENCY (ELF) RADIATION ke otak manusia, HAARP bisa mengontrol mood manusia. untuk lebih jelasnya, lihat teori di spoiler

Pada dasarnya otak besar manusia bekerja pada 1-30 Pulse/Sec-nya. Dan dalam putaran perdetiknya, terdapat frekuensi hertz.
  • Delta (1-4/sec), Keadaan tidur
  • Theta (4-7/sec), Keadaan mengantuk atau baru bangun, dan juga ini merupakan saat otak manusia masih berusia balita.
  • Alpha (7-12/sec), Keadaan Normal dan belajar
  • Beta (tak terhitung), Keadaan Marah atau sedang dalam emosi yang tinggi


Dengan gelombang rendah HAARP, bisa dikatakan manusia dapat dimanipulasi dengan HAARP.



intinya :



HAARP adalah project investigasi yang bertujuan untuk "memahami, menstimulasi,dan mengontrol proses ionospheric yang dapat mengubah kinerja komunikasi dan menggunakan sistem surveilans". Dimulai pada tahun 1992, project ditargetkan selesai dalam 20 tahun kedepan (selesai tahun 2012).

HAARP terletak di Alaska, Amerika Serikat. Lebih tepatnya lagi HAARP berada di Gakona, Alaska (latitude:62.39,longitude:145,15) yang terletak di barat Taman Nasional Wrangell-Saint Elias . Dampak lingkungan yang disebabkan HAARP memicu pernyataan izin untuk array hingga 180 antena yang akan didirikan. HAARP telah dibangun sebelumnya di situs instalasi radar yang bernama over-the-horizon.

HAARP itu bekerja dengan memanaskan ionosphere yang ada di langit sehingga dapat memanipulasi keadaan langit disekitarnya. Dengan kelebihan tersebut, HAARP digunakan sebagai kebutuhan militer.



Banyak penggemar teori konspirasi yang menyebutkan bahwa HAARP dapat menciptakan bencana alam seperti gempa bumi yang didahului dengan munculnya awan berwarna-warni sebagai tanmda bahwa HAARP sedang diaktifkan: 

BENARKAH PENDAPAT ITU?
Berikut penjelasan ilmiah tentang awan berwarna-warni tersebut sebelum munculnya gempa, dikutip dari makalah Bapak Ma'rufin seorang pakar geologi : 
Dalam beberapa gempa, seperti di Sichuan setengah tahun lalu maupun di Samudera Hindia 17 Juli 2006 teramati adanya kilatan cahaya yang berwarna-warni mirip aurora, yang dikenal sebagai earthquake lights/earthquake rays. Fenomena ini sebenarnya sudah teramati sejak lama, bahkan jauh hari menjelang Gempa Tangshan 1976 (gempa paling mematikan dalam sejarah yang membunuh 750 ribu jiwa) pun sudah teramati.

Banyak penjelasan diajukan untuk earthquake lights ini. Satu yang bisa diterima, cahaya itu muncul sebagai akibat adanya peningkatan intensitas ion/elektron di atmosfer lokal menjelang terjadinya gempa, ketika segmen batuan mulai terpatahkan dan bergesekan antar sesamanya.

Jumlah ion/elektron juga semakin meningkat karena retakan-retakan kulit Bumi yang mulai terbentuk menjelang meletupnya gempa menyemburkan gas radioaktif dalam jumlah besar, umumnya Radon, sang pemancar sinar alfa. Sebutir sinar alfa di udara mampu menciptakan 10.000 pasang ion-elektron di sepanjang lintasannya. Sama seperti aurora, tubrukan ion/elektron berlebih ini dengan molekul-molekul udara pun menghasilkan emisi cahaya.

Sementara arus ion/elektron dalam medan magnet Bumi menghasilkan gelombang elektromagnetik dalam spektrum gelombang radio, sebagaimana teramati dalam beberapa gempa. Arus partikel ini sanggup pula mengganggu garis-garis gaya magnet Bumi setempat, sehingga menghasilkan perilaku anomalik pada makhluk hidup yang menggunakan magnet Bumi sebagai panduan navigasinya, misalnya burung. 

BISAKAH HAARP MEMICU TERJADINYA GEMPA?

HAARP alias High-frequency Active Auroral Program memang salah satu proyek Pentagon, hasil kerjasama US Air Force, US Navy, DARPA (Defense Advanced Research Project Agency) dan Univ. of Alaska. Berdiri pada 1993, proyek ini menempati sisi barat Taman Nasional Wrangell-Saint Elias di Gakona, Alaska, dengan tujuan mengetahui, menyimulasikan dan mengontrol proses ionosferik yang barangkali saja bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan telekomunikasi dan surveilans.





HAARP terdiri dari 180 antenna yang meradiasikan 3,981 megawatt ERP (total effective radiated power). Fasilitas seperti HAARP tidak hanya dibangun AS saja. Eropa juga memilikinya, dengan ERP 1 gigawatt yang berpangkalan di 





Tromso, Norwegia. Demikian pula Russia dengan fasilitas sejenis di Vasilsurk, 
yang sanggup menghasilkan 190 megawatt ERP. Dengan berpatokan pada ERP-nya saja, kita bisa lihat HAARP adalah yang terkecil. Seluruh fasilitas ini berada di lingkar kutub utara (Arktik).

Intensitas gelombang elektromagnetik high-frequency yang dipancarkan HAARP ke ionosfer mencapai 3 mikrowatt/cm persegi. Sebagai pembanding, intensitas radiasi elektromagnetik dari Matahari (dalam semua spektrum panjang gelombang) yang sampai ke permukaan Bumi mencapai 0,15 watt/cm persegi atau 50 ribu kali lebih besar. 

Dan marilah kita berandai-andai sedikit : bisakah pancaran sinar Matahari memicu gempa tektonik? Tidak bukan? Dan lantas, bisakah sinyal HAARP yang puluhan ribu kali lebih lemah ketimbang sinar Matahari itu memicu gempa? Kontroversi HAARP sebagai senjata geofisika telah muncul sejak September 1995 

CONTOH SOAL

Luas segmen Simeulue dan Andaman yang terpatahkan dalam bencana gempa disusul tsunami Aceh tahun 2004, sebesar 300.000 km persegi dan total slip 10 m (rata-rata, karena di beberapa tempat mencapai 20 meter), maka gempa ini melepaskan energi sebesar 950 megaton TNT atau 47.500 kali lipat lebih dahsyat ketimbang bom Hiroshima.

Jika kita meyakini bahwa gempa ini bisa dipicu oleh aktivitas aurora/HAARP maupun ledakan nuklir, maka energi minimum aurora/HAARP maupun ledakan nuklir yang dibutuhkan untuk memicu gempa sebesar itu adalah 95 juta megaton TNT. Sebagai pembanding, jika seluruh hululedak nuklir yang ada di Bumi ini dikumpulkan dan diledakkan bersama-sama, energinya paling banter 'hanya' 20.000 megaton TNT.

Di tata surya ini, energi sebesar 95 juta megaton TNT tersebut hanya bisa dibangkitkan oleh satu tumbukan asteroid/komet. Mengapa butuh energi teramat besar? karena efisiensi pengubahan energi ledakan menjadi energi gempa itu sangat rendah, hanya 0,001 %
(Melosh. 1989. Impact Cratering : A Geologic Process).


KESIMPULAN
Dan akhirnya, tak perlulah merasa underestimate berhadapan dengan AS dan
lembaga-lembaganya macam CIA. Dari Tim Weiner dalam CIA : Legacy of Ashes, kita tahu banyak hal konyol bahkan di badan intelejen terbesar di Bumi ini, sampai-sampai untuk mengetahui informasi nomor wahid macam runtuhnya Tembok Berlin mereka harus mendapatkannya dari siaran TV. Dan kekonyolan ini bukan monopoli CIA saja. Tahu kenapa satelit Mars Climate Orbiter dan wahana pendarat Mars Polar Lander lenyap berurutan pada 1999 di Mars? Mereka "hilang" karena NASA gagal mengkonversi hitungan sistem British ke dalam sistem metrik. Kekonyolan yang sama pula membuat satelit Mars Global Surveyor 'hilang' pada 2006.

Saturday, March 24, 2012


10 Teknologi Penghancur yang Super Canggih

Inilah 10 Senjata Penghancur paling Canggih di Dunia. Perlombaan setiap negara besar untuk mengembangkan senjata canggih dengan daya hancur yang mengerikan masih terus berlangsung hingga saat sekarang. Semua mengembangkan ilmu dan teknologi yang menghasilkan daya penghancuran yang semakin luar biasa menakutkan. Berikut 10 senjata penghancur paling canggih di dunia yang sangat luar biasa itu.
1. Aurora Excalibur
Senjata ini merupakan pesawat tak berawak yang beroperasi dengan lepas landas dan mendarat secara vertikal. Pesawat ini dapat mencapai kecepatan 460 mph (740 kmh) dan dapat membawa misil untuk ditembakkan. Pesawat ini bisa melakukan semua hal itu melalui remote control. Excalibur berhasil diuji pada Juni 2009.


2. Peluncur Granat XM-25
Senjata ini mampu menembakkan 25 granat pada jarak apa pun, jarak dapat diatur dan diprogram pengguna. Senjata baru ini menggabungkan kemampuan menembak dan komputer. Menurut rumor, XM-25 akan digunakan di Afganistan bulan ini.


3. Hellads
Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) Pentagon mengembangkan senjata laser masa depan yang dikenal sebagai High Energy Liquid Laser Area Defense System. Sistem laser ini dibuat seringkas mungkin agar dapat dipasang di pesawat taktis tanpa mempengaruhi performa misi. Laser ini cukup kuat untuk menembak jatuh roket, misil, dan artileri lain. Uji tingkat empat senjata ini dijadwalkan dilakukan tahun ini.


4. Kamuflase Masa Depan, Metaflex
Metaflex Future Camouflage, Ilmuwan Skotlandia mengembangkan kamuflase dengan menciptakan materi yang disebut Metaflex. Materi ini saperti jubah menghilang Harry Potter. Pemakai akan menjadi tak tampak karena materi Metaflex membengkokkan cahaya ketika sampai di permukaannya. Jubah hilang ini diuji tahun ini dan berpotensi dapat digunakan sebagai senjata pertahanan.


5. The Free Electron Laser
Angkatan Laut (AL) sedang merancang sistem laser lain yang dapat menembak jatuh roket dan misil yang menyerang kapal. Tak ada batasan penggunaan laser ini ketika sasarannya bukan pelacak, sensor, pertukaran informasi, dan target. Rancangan awal senjata ini selesai pada Maret dan prototipe senjata ini tersedia pada maret 2012.


6. Railgun
Militer Amerika Serikat (AS) menguji sebuah versi Railgun pada 2008 lalu. Senjata ini dapat mempercepat kecepatan proyektil menjadi 2,4 kmh (tujuh kali kecepatan suara). Versi sempurna senjata ini akan siap antara 2020-2025 mendatang.


7. Organisme Sintetis BioDesign
DARPA mengeluarkan dana sebesar US$ 6 juta (Rp 53,7 miliar) untuk proyek menciptakan mikroorganisme ‘yang diprogram hidup selamanya’. Mikroorganisme ini berisi molekul yang membantu bertahan hidup, serta dapat digunakan untuk membunuh hanya dengan jentikan switch. Debut senjata ini masih belum diketahui. (Bio Design Synthetic Organisms).


8. Senjata Pembunuh milik China
AL China mengembangkan ‘senjata pembunuh’ yang memiliki kemampuan menarget dan menghancurkan pesawat AS. Misil balistik antipesawat ini dapat menyerang pesawat AS pada jarak dua ribu km. Kemampuan manuver tak terprediksi misil ini membuatnya mampu menghindari radar. Debut senjata ini belum diketahui.


9. Hybrid Insect MEMS (HI-MEM
S)
HI-MEMS terdiri dari setengah serangga, dan setengan mesin. Pertama, sistem mikro-mekanis ditempatkan di dalam serangga selama masa metamorfosis. Serangga ini beroperasi seperti mobil remote control. HI-MEMS akan digunakan untuk mengumpulkan informasi menggunakan sensor, seperti mikrofon atau detektor gas. Debut senjata ini belum diketahui.


10. Sistem Senjata Sunyi DREAD
Sistem Senjata Sunyi DREAD (DREAD Silent Weapon System) memiliki kemampuan menembakkan 120 ribu peluru per menit. Senjata ini sepenuhnya digerakkan listrik, bukan bubuk mesiu. Berarti senjata ini tak akan bersuara dan tak akan ada panas. Debut senjata ini belum diketahui. 

Mamot Akan Dihidupkan Kembali

Para ilmuwan menargetkan untuk menghidupkan kembali hewan purba mamot yang punah sekitar 10.000 tahun lalu.

Mamot

Sebuah tim peneliti akan mencoba untuk membangkitkan spesies mamot tersebut dengan menggunakan teknologi kloning setelah mendapatkan jaringan hewan purba tersebut musim panas ini dari bangkai mamot yang dijaga di laboratorium mamot Rusia. Teknik untuk mengekstrak DNA dari sel-sel beku sudah ditemukan.

"Persiapan untuk merealisasikan tujuan ini telah dilaksanakan," kata Prof. Akira Iritani, ketua tim peneliti tersebut dan seorang pensiunan profesor terhormat dari Universitas Kyoto.

Rencananya, inti-inti sel mamot akan dimasukkan ke dalam sebuah sel telur gajah di mana inti-inti selnya telah dikeluarkan untuk menciptakan embrio yang mengandung gen mamot.

Embrio tersebut kemudian akan dimasukkan ke dalam rahim gajah dengan harapan bahwa hewan tersebut akan melahirkan seekor bayi mamot.

Para peneliti dari Kinki University's Graduate School of Biology-Oriented Science and Technology memulai studi itu pada tahun 1997.

Dalam tiga kesempatan, tim tersebut mengambil kulit mamot dan jaringan otot yang digali dalam kondisi yang baik dari tanah yang secara permanen beku (permafrost) di Siberia.

Namun, kebanyakan inti-inti dalam sel dirusak oleh kristal-kristal es dan tidak dapat digunakan. Rencana untuk mengkloning mamot ditinggalkan.

Pada tahun 2008, Dr. Teruhiko Wakayama dari Kobe's Riken Center for Developmental Biology berhasil mengkloning seekor tikus dari sel-sel tikus tersebut yang telah dibekukan selama 16 tahun. Pencapaian tersebut merupakan yang pertama di dunia.

Berdasarkan teknik Wakayama, tim Iritani menemukan sebuah teknik untuk mengekstrak inti-inti sel telur, hanya 2 hingga 3 persen yang masih dalam kondisi baik, tanpa merusak mereka.

Musim semi lalu, tim tersebut mengundang Minoru Miyashita, seorang profesor dari Universitas Kinki yang pernah mengepalai Kebun Binatang Tennoji Osaka, untuk berpartisipasi dalam proyek tersebut.

Miyashita meminta berbagai kebun binatang untuk mendonorkan sel-sel telur gajah jika gajah betina mereka mati.

Tim tersebut juga mengundang kepala laboratorium penelitian mamot Rusia dan dua peneliti gajah Afrika dari A.S. sebagai profesor tamu di universitas tersebut. Penelitian itu menjadi usaha gabungan antara Jepang, Rusia dan Amerika Serikat.

Apabila embrio kloning mamot bisa diciptakan, Miyashita dan para peneliti A.S., yang ahli dalam fertilisasi hewan dalam lingkungan buatan, akan mentransplantasikan embrio tersebut ke sebuah gajah Afrika.

Tim tersebut mengatakan jika semuanya berjalan sesuai rencana, seekor mamot akan dilahirkan dalam lima hingga enam tahun.

"Jika sebuah embrio kloning dapat diciptakan, kami perlu mendiskusikannya, sebelum mentransplantasikannya ke dalam rahim, bagaimana memelihara mamot tersebut dan apakah akan diperlihatkan ke publik," kata Iritani. "Setelah mamot itu dilahirkan, kami akan memeriksa ekologi dan gennya untuk mempelajari mengapa spesies tersebut punah dan faktor-faktor lainnya."

Thursday, March 22, 2012

matahari


Matahari



Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium.[1] Matahari termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai pusat tata surya.[2][3][4] Seluruh komponen tata surya termasuk 8 planet dan satelit masing-masing, planet-planet kerdil, asteroid,komet, dan debu angkasa berputar mengelilingi Matahari. [5] Di samping sebagai pusat peredaran, Matahari juga merupakan sumber energiuntuk kehidupan yang berkelanjutan.[6] Panas Matahari menghangatkan bumi dan membentuk iklim, sedangkan cahayanya menerangi Bumiserta dipakai oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis.[6] Tanpa Matahari, tidak akan ada kehidupan di Bumi karena banyak reaksi kimia yang tidak dapat berlangsung.[6]

Nicolaus Copernicus adalah orang pertama yang mengemukakan teori bahwa Matahari adalah pusat peredaran tata surya pada abad 16.[7] Teori ini kemudian dibuktikan oleh Galileo Galilei dan pengamat angkasa lainnya.[7] Teori yang kemudian dikenal dengan nama heliosentrisme ini mematahkan teori geosentrisme (bumi sebagai pusat tata surya) yang dikemukakan oleh Ptolemeus dan telah bertahan sejak abad ke dua sebelum masehi.[8] Konsep fusi nuklir yang dikemukakan oleh Subrahmanyan Chandrasekhar dan Hans Bethe pada tahun 1930 akhirnya dapat menjelaskan apa itu Matahari secara tepat.[7]

Karakteristik umum Matahari



Matahari berbentuk bola yang berpijar dengan senyawa penyusun utama berupa gas hidrogen (74%) dan helium (25%) terionisasi.[4] [9][5]Senyawa penyusun lainnya terdiri dari besinikelsilikonsulfurmagnesiumkarbonneonkalsium, dan kromium.[10] Cahaya Matahari berasal dari hasil reaksi fusi hidrogen menjadi helium.[11]

Berdasarkan penghitungan menggunakan Hukum Newton dengan melibatkan nilai kecepatan orbit Bumi, jarak Matahari, dan gaya gravitasi, diperoleh massa Matahari sebesar 1,989x1030 kilogram.[12][9] Angka tersebut sama dengan 333.000 kali massa Bumi. [9] Sementara itu, diameter Matahari adalah 1.392.000 kilometer atau 865.000 mil, sama dengan 109 kali diameter Bumi.[5] Sebagai perbandingan, sebanyak 1,3 juta planet seukuran Bumi dapat masuk ke dalam Matahari.[5] Oleh karena itu, Matahari menjadi obyek terbesar di tata surya dengan massa mencapai 99,85% dari total massa tata surya.[13]

Matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan Bumi, yaitu berjarak rata-rata 149.600.000 kilometer (92,96 juta mil).[4][14] Jarak Matahari ke Bumi ini dikenal sebagai satuan astronomi dan biasa dibulatkan (untuk penyederhanaan hitungan) menjadi 150 juta km. [4][13]

Berdasarkan penghitungan dengan metode analisis radioaktif, diketahui bahwa batuan bulanmeteorit dan batuan Bumi tertua yang pernah ditemukan berusia sekitar 4,6 miliar tahun.[15] Sementara itu, sampel batuan Matahari belum pernah didapatkan sehingga penghitungan dilakukan secara matematika menggunakan model interior Matahari.[16] Berdasarkan hasil penghitungan matematika adalah Matahari diperkirakan berusia 5 ± 1,5 miliar tahun.[16] Namun, oleh karena tata surya diketahui terbentuk sebagai satu kesatuan dalam waktu yang berdekatan maka kini secara umum Matahari dianggap berusia 4,6 miliar tahun.[15][16] Matahari tergolong bintang tipe G V, dengan ciri memiliki suhu permukaan sekitar 6.000 K dan umumnya bertahan selama 10 miliar tahun.[11] Matahari diperkirakan berusia sekitar 7 miliar tahun lagi, sebelum hidrogen di intinya habis.[5] Bila hal tersebut terjadi, Matahari akan berekspansi menjadi bintang raksasa berwarna merah yang dingin dan 'memakan' planet-planet kecil di sekitarnya (mungkin termasuk Bumi) sebelum akhirnya kembali menjadi bintang kerdil berwarna putih kembali.[5]

Gaya gravitasi di Matahari sebanding dengan 28 kali gravitasi di Bumi.[17] Secara teori hal tersebut berarti bila seseorang memiliki berat 100 kg di Bumi maka bila berjalan di permukaan Matahari beratnya akan terasa seperti 2.800 kg.[17] Gravitasi Matahari memungkinkannya menarik semua komponen-komponen penyusunnya membentuk suatu bentuk bola sempurna.[17] Gravitasi Matahari jugalah yang menahan planet-planet yang mengelilinginya tetap berada pada orbit masing-masing.[17] Pengaruh dari gravitasi Matahari masih dapat terasa hingga jarak 2 tahun cahaya.[17]

Radiasi Matahari, lebih dikenal sebagai cahaya Matahari, adalah campuran gelombang elektromagnetik yang terdiri dari gelombang inframerahcahaya tampaksinar ultraviolet.[18] Semua gelombang elektromagnetik ini bergerak dengan kecepatan sekitar 3,0 x 108 m/s.[18] Oleh karena itu radiasi atau cahaya memerlukan waktu 8 menit untuk sampai ke Bumi.[18] Matahari juga menghasilkan sinar gamma, namun frekuensinya semakin kecil seiring dengan jaraknya meninggalkan inti.[18]

Struktur Matahari



Inti Matahari


Inti adalah area terdalam dari Matahari yang memiliki suhu sekitar 15 juta derajat Celcius (27 juta derajat Fahrenheit).[4][19] Berdasarkan perbandingan radius/diameter, bagian inti berukuran seperempat jarak dari pusat ke permukaan dan 1/64 total volume Matahari.[20] Kepadatannya adalah sekitar 150 g/cm3. Suhu dan tekanan yang sedemikian tingginya memungkinkan adanya pemecahan atom-atom menjadi elektronproton, dan neutron.[19][20]Neutron yang tidak bermuatan akan meninggalkan inti menuju bagian Matahari yang lebih luar.[19] Sementara itu, energi panas di dalam inti menyebabkan pergerakan elektron dan proton sangat cepat dan bertabrakan satu dengan yang lain menyebabkan reaksi fusi nuklir (sering juga disebut termonuklir).[4][19] Inti Matahari adalah tempat berlangsungnya reaksi fusi nuklir helium menjadi hidrogen.[20] Energi hasil reaksi termonuklir di inti berupasinar gamma dan neutrino memberi tenaga sangat besar sekaligus menghasilkan seluruh energi panas dan cahaya yang diterima di Bumi.[4][19][21]Energi tersebut dibawa keluar dari Matahari melalui radiasi.[4]

[]Zona radiatif


Zona radiatif adalah daerah yang menyelubungi inti Matahari.[22] Energi dari inti dalam bentuk radiasi berkumpul di daerah ini sebelum diteruskan ke bagian Matahari yang lebih luar.[22] Kepadatan zona radiatif adalah sekitar 20 g/cm3 dengan suhu dari bagian dalam ke luar antara 7 juta hingga 2 juta derajat Celcius.[23] Suhu dan densitas zona radiatif masih cukup tinggi, namun tidak memungkinkan terjadinya reaksi fusi nuklir.[23]

]Zona konvektif


Zona konvektif adalah lapisan di mana suhu mulai menurun.[4] Suhu zona konvektif adalah sekitar 2 juta derajat Celcius (3.5 juta derajat Fahrenheit).[4] Setelah keluar dari zona radiatif, atom-atom berenergi dari inti Matahari akan bergerak menuju lapisan lebih luar yang memiliki suhu lebih rendah.[24] Penurunan suhu tersebut menyebabkan terjadinya perlambatan gerakan atom sehingga pergerakan secara radiasi menjadi kurang efisien lagi.[21] Energi dari inti Matahari membutuhkan waktu 170.000 tahun untuk mencapai zona konvektif.[4] Saat berada di zona konvektif, pergerakan atom akan terjadi secara konveksi di area sepanjang beberapa ratus kilometer yang tersusun atas sel-sel gas raksasa yang terus bersirkulasi.[21] Atom-atom bersuhu tinggi yang baru keluar dari zona radiatif akan bergerak dengan lambat mencapai lapisan terluar zona konvektif yang lebih dingin menyebabakan atom-atom tersebut "jatuh" kembali ke lapisan teratas zona radiatif yang panas yang kemudian kembali naik lagi.[24] Peristiwa ini terus berulang menyebabkan adanya pergerakan bolak-balik yang menyebabakan transfer energi seperti yang terjadi saat memanaskan air dalam panci.[24] Oleh sebab itu, zona konvektif dikenal juga dengan nama zona pendidihan (the boiling zone).[24] Materi energi akan mencapai bagian atas zona konvektif dalam waktu beberapa minggu.[24]

[]Fotosfer

Fotosfer atau permukaan Matahari meliputi wilayah setebal 500 kilometer dengan suhu sekitar 5.500 derajat Celcius (10.000 derajat Fahrenheit).[4] Sebagian besar radiasi Matahari yang dilepaskan keluar berasal dari fotosfer. [4]Energi tersebut diobservasi sebagai sinar Matahari di Bumi, 8 menit setelah meninggalkan Matahari. [4]

[]Kromosfer

Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer.[4] Warna dari kromosfer biasanya tidak terlihat karena tertutup cahaya yang begitu terang yang dihasilkan fotosfer.[4] Namun saat terjadi gerhana Matahari total, di mana bulan menutupi fotosfer, bagian kromosfer akan terlihat sebagai bingkai berwarna merah di sekeliling Matahari.[4][21] Warna merah tersebut disebabkan oleh tingginya kandungan helium di sana.[21]

[]Korona

Korona merupakan lapisan terluar dari Matahari.[21] Lapisan ini berwarna putih, namun hanya dapat dilihat saat terjadi gerhana karena cahaya yang dipancarkan tidak sekuat bagian Matahari yang lebih dalam.[21] Saat gerhana total terjadi, korona terlihat membentuk mahkota cahaya berwarna putih di sekeliling Matahari.[4] Lapisan korona memiliki suhu yang lebih tinggi dari bagian dalam Matahari dengan rata-rata 2 juta derajat Fahrenheit, namun di beberapa bagian bisa mencapai suhu 5 juta derajat Fahrenheit.[21]